5.7.17

Komunitas Guru Bangsa

Komunitas 
Guru Bangsa
Oleh : Putu HW


            Ditengah suasana keterpurukan Bangsa yang tak kunjung usai ditimpa bencana, sementara  Pemerintah dan banyak komponen Bangsa lainnya terjebak  pada pertikaian multi SARA, ada sekelompok kecil kader anak Bangsa  secara routin mencari solusi untuk keluar dari berbagai jeratan problema Negara. Mereka ini terdiri dari sejumlah Jendral, Mantan Presiden, Politisi, Budayawan, Seniman, Mahasiswa, Pengusaha, Para Kyai, Pendeta, sampai Rakyat jelata.

            Kelompok kecil ini tergabung dalam Pengajian Tauhid Wahdatul Ummah -TWU , yang bernaung dibawah FPN- Front Persatuan Nasional, sebuah aliansi sekitar 25 Parpol dan LSM Nasional , dan terus bertambah pengikutnya seiring makin semaraknya pemunculan Parpol-2 baru.

Walaupun namanya Pengajian, namun pesertanya Lintas Agama, Lintas Suku, Lintas Usaha, Lintas Parpol, Lintas keyakinan, yang tiap Jum’at malam Sabtu berkumpul dan berdiskusi membahas topik-topik aktual. Permasalahan apapun yang tengah berkembang di wacana Nasional maupun Internasional , secara terbuka, bebas dibahas untuk mencari solusi bersama mamadukan kaidah Dunia dan kaidah Agama.

            KH Agus Miftach, Ketua KPU 1999  dan lulusan Akademi Intelejen International Belgia, yang akrab dipanggil Gus Miftach bertindak sebagai fasilitator, komunikator sekaligus perekat bagi para tokoh Nasional dan komponen Bangsa lainya, dengan menyediakan rumahnya di Permata Hijau AA/3 Jakarta Selatan untuk berkumpulnya para Aktivis Bangsa itu.

            Sampai tulisan ini disusun sudah lebih 125 Jum’at kelompok ini berkumpul dan berdiskusi mencari solusi problema Bangsa. Dalam rentang waktu sekitar dua setengah tahun itu sejumlah Partai Politik Baru telah lahir yang Pimpinan dan pengurusnya merupakan peserta Pengajian TWU. Bahkan beberapa peserta Pengajian lainnya kini menduduki  sejumlah jabatan penting di Pemerintahan SBY. Padahal  dalam banyak diskusi di TWU Presiden ke 6 RI ini sering dijadikan sasaran kritik Pedas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar