11.7.17

Pengajian Ketujuhpuluh Dua (72),


Pengajian Ketujuhpuluh Dua (72),

Oleh : KH. Agus Miftach

Assalamu’alaukum War. Wab.
Bismillahirrahmanirrahiem :

“Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmatKu  yang telah Aku anugerahkan kepadamu, dan bahwa Aku telah mengunggulkanmu atas segala umat (pada zamannya)” ; (Al-Baqoroh : 47).

Kita akan melakukan eklektik pembahasan dari perspektif teologis, historiografis, antropologis dan psikologis, dalam rangka menggali hikmah yang terdalam dari ayat tsb.

Pokok Bahasan.

Pengertian nikmat dimaksud ayat didepan, yaitu pengangkatan Rasul Allah dari lingkungan Bani Israil, penurunan Al-Kitab kepada mereka dan mengunggulkan/memenangkan mereka dari umat lain pada zaman itu, seperti pada zaman Daud dan Sulaiman. Abu Aliyah berkata : “Mereka mendapat keunggulan melalui kerajaan, para rasul, kitab-kitab dan atas umat-umat yang lain pada zamannya. Karena pada setiap zaman ada umat yang unggul”. Tetapi narasi  mufassirin diatas tidak sesuai dengan fakta-fakta antropologis dan arkeologis.

Dipuncak kejayaan Bani Israil pada zaman Daud dan Sulaiman, peradaban mereka masih jauh dibawah Mesir dan Babilonia, bahkan masih dibawah Asiria (Irak) dan Damaskus. Menurut Ahmad Shalaby (1996) bahkan masih berada dibawah peradaban Phoenicia dizaman Raja Hiram. Kerajaan Daud dan Sulaiman pada puncak kejayaannya menurut paha ahli sejarah juga bukan kerajaan yang besar sebagaimana Mesir dan Asiria, melainkan sebuah kadaulatan teritori yang kecil saja. Banyak kalangan menyesalkan penulisan Bibel yang terlalu membesar-besarkan kerajaan Daud dan Sulaiman hanya karena fanatisme belaka.

Tafsir Jalalain menitikberatkan makna nikmat dan keunggulan dimaksud ayat didepan lebih bertumpu pada ketaatan nenek moyang Bani Israil, seperti Ibrahim, Ishak dan Ya’kub kepada Allah SWT yang membuat generasi awal itu berperilaku mulya, sehingga memiliki maratabat dan kehormatan yang tinggi disisi Allah.

Pada masa turunnya ayat ini, perilaku Bani Israil sudah menyimpang jauh dari tuntunan nenek moyang mereka yang beriman, para rasul dan kitab mereka. Maka Allah memperingatkan dengan menggunakan sebutan nenek moyang mereka “Israil” yang merupakan gelar Nabi Ya’kub a.s untuk mengingatkan agar mereka kembali kejalan tauhid sebagaimana perilaku nenek moyang mereka dengan beriman kepada Rasulullah SAW.
Sementara itu Mujahid dan yang lain r.anhum meriwayatkan bahwa pada masa ini umat yang terunggul adalah Ummat Islam, ditinggikan diatas Bani Israil berdasarkan Firman Allah SWT :

“Kamu adalah ummat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; diantara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik” ; (Ali Imron : 110).

Dengan demikian makna ayat diatas tidak boleh dibelokkan untuk mengunggulkan Bani Israil diatas umat-umat yang lain, baik yang sebelum maupun sesudahnya. Rasulullah SAW adalah orang yang paling unggul atas semua makhluk ciptaan Allah, junjungan umat manusia di dunia dan akhirat.

Ulasan.

Pada Pengajian ke-71 yang lalu kita mulai Telaah tentang Ordo Illuminati  yang didirikan oleh Prof. Adam Weishaupt seorang Yahudi Bavaria, Jerman pada th. 1771. Dalam perkembangannya Ordo Illuminati menjadi gerakan induk Neo-Zionist bersama Global-Freemasonry dengan cita-citanya untuk membentuk “Novus Ordo Seclorum” (Tata Dunia Baru) yang diantara tujuan akhirnya adalah menghancurkan kerajaan-kerajaan dan pemerintahan nasional serta menghapuskan semua agama yang ada.

Tujuan puncak Illuminati adalah “E Pluribus Unum”, satu pemerintahan dunia, yang mereka kendalikan untuk memerintah segala umat manusia di dunia dibawah ideology Talmud. Illuminati tampak jelas mengadopsi doktrin Qabbala (penyembahan berhala) yang telah merasuk dalam kehidupan Bani Israil sejak zaman Pharao’s Mesir abad ke-15 SM. Faham Qabbala itulah yang menjadi essensi dasar ajaran Talmud yang demikian kuat dikalangan Yahudi, yang lebih diyakini daripada ajarah Taurat, dan bahkan Taurat telah dicampur-adukkan dengan Talmud.

Diantara doktrin Illuminati yang terkenal adalah : “Dosa hanyalah bila hal itu menimbulkan penderitaan, tetapi bila keuntungan yang diperoleh lebih besar dari mudharatnya, maka hal itu menjadi suatu kebajikan”. Doktrin ini menjadikan para penggiat Illuminati  tidak segan melakukan kekerasan bahkan kriminalitas sekalipun dalam mencapai tujuannya yang secara subyektif dianggap sebagai suatu kebajikan.

Illuminati menghimpun orang-orang terbaik dan paling cerdas di seluruh Eropa yang sebagian besarnya adalah cendekiawan Yahudi. Setiap anggota diaspirasikan untuk menjadi penguasa. Ini menimbulkan banyak godaan berbagai kalangan untuk menjadi anggota Illuminati.

Pada Kongres Illuminati di Wilhelmsbad 1782 dengan peranan Baron Adolf von Knigge, Illuminati bergabung dan menjadi inti dari Global-Freemasonry sebuah fusi-Zionist seluruh dunia. Dan setelah itu keanggotaan Illuminati meluas, menyebar dari Denmark sampai Portugal, bahkan lebih luas lagi. Pada th. 1784 di Bavaria ditemukan dokumen pada mayat seorang kurir Illuminati yang disebut sebagai :”Protocol of the Elders of Zion” (Protokol dari para pinisepuh Zion) yang berisi agenda besar kaum Zionis untuk menguasai dunia. Kasus Protocol Zion ini mengakibatkan Ordo Illuminati pada Agustus 1784 diberangus oleh Raja Bavaria.

Pemimpin Illuminati Adam Weishaupt melarikan diri ke  Gotha dan mendapat perlindungan dari Duke Erns II. Tentu saja kasus ini tidak akan mematikan Gerakan Illuminati dibawah konspirator paling cerdas pada masa itu Adam Weishaupt. Berbagai sayap Illuminati bahkan berkembang semakin radikal. Pada th. 1788  inilah pemberontakan terbuka pertama Illuminati dalam rangka mewujudkan cita-citanya. Domingos Vidal Barbarosa dan Jose Alvares Maciel, keduanya tokoh Illuminati, memimpin permberontakan terhadap Kerajaan Brazil, tetapi pemberontakan ini berhasil  ditumpas oleh raja muda Marquis de Barbacena.

Tapi ini baru permulaan, Illuminati terus bergerak maju. Adam Weishaupt adalah tokoh yang penuh kontroversi. Encyclopaedia Catholica Roma 1910 menyatakan Adam Weishaupt telah bertaubat pada saat sekarat dan melakukan rekonsiliasi dengan Gereja. Tetapi penulis riwayat hidupnya Garry Allen mengklaim bahwa Adam Weishaupt sebelum ajalnya tengah menulis esei tentang seni sihir berjudul “ Two Fragments on a Ritual” (Ritual Dua Fragmen), ketika ia tiba-tiba lunglai dan meninggal pada tgl. 18 Nopember 1830 di Gotha.

Lebih dari seabad kemudian Kongres Zionis Internasional ke I yang berlangsung tgl. 29-31 Agustus 1897 di Bazel, Switzerland, mensahkan “Protocol Zion” sebagai acuan utama gerakan Zionis. Kongres ini seakan membenarkan peringatan John Robinson yang disampaikan pada th 1789 tentang bahaya agenda kaum Zionis terhadap bangsa-bangsa dan agama-agama di dunia.

Para peneliti Illuminati meyakini bahwa konspirasi Illuminati bertujuan menghancurkan gereja Katholik Roma. Pengembangan faham dan orde rasionalisme merupakan konspirasi Qabbalis yang kemudian melahirkan gerakan “Reformasi Gereja” di Jerman dibawah pimpinan pendeta Martin Luther yang berujung pada berdirinya Gereja Protestan, yang merupakan bentuk perpecahan agama masehi yang paling nyata dan pelemahan terhadap posisi Vatikan.

Dimasa yang mutakhir ini seorang penulis Amerika Serikat yang masyhur Dan Brown dalam novelnya yang terkenal “the Da Vinci Code (2005)” terang-terangan membela faham Qabbala-Paganisme yang menurutnya merupakan  kepercayaan sah umat manusia tentang hukum suci semesta alam yang dicurangi, difitnah dan dirusak oleh Gereja.
Narasi Al-Qur’an yang menyatakan, bahwa diantara Bani Israil terdapat orang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik, dibuktikan sendiri oleh sikap mental dan perilaku mereka dimasa silam, dimasa Rasulullah dan di zaman ini melalui gerakan Illuminati dan Freemasonry. Tentang Freemasonry sudah kita bahas cukup luas dalam Buku ke-3 dan Ke-4.

Jerusalem.

Kita lanjutkan parallel pembahasan khilafat di Jerusalem. Pada th. 698 SM Manasye yang masih kecil naik tahta menggantikan ayahnya Emanu-El Hezekiah. Manasye memerintah di Jerusalem selama 55 th. Dalam masa pemerintahannya terjadi pertentangan antara Manasye yang mengembangkan sinkretisme dengan mengadopsi paham penyembahan berhala (Qabbala) dewa-dewa Kana’an kuno yang senafas dengan ritual Asiria dan Mesir bercampur dengan ritual Yahweh di Haekal Sulaiman dan di seluruh negeri.

Gambar Dewi Asyera lambang kesuburan Qabbalis bahkan dipasang di Devir Haekal Sulaiman. Pemujaan Baal meluas di desa-desa, bahkan  ritual pengorbanan manusia di Lembah Hinom dihidupkan kembali menimbulkan aura horror. Manasye yang merasa terjepit diantara kekuatan Asiria dan Mesir menjalankan politik sinkretisme untuk mendapatkan kembali wilayah-wilayahnya yang hilang. Politik sinkretisme-nya  memang tidak sia-sia, sebagian wilayah Yehuda kembali.

Tetapi para nabi baik di Utara maupun di Selatan menentang sengit paganisme yang dikembangkan Raja Manasye. Mereka menyerukan ketauhidan Yahweh El-Syada’i sebagai satu-satunya tuhan Bani Israil. Diantara para nabi yang paling gigih adalah nabi Eliah dan Hosea dari Israel (Utara). Tetapi perlu dicatat bahwa tradisi sinkretisme sebagaimana telah kita telaah dalam buku ke-3 dan ke-4 sudah ada sejak zaman Sulaiman.

Namun para reformis Deutronomis tidak gentar, dengan keras mereka mengecam Raja Manasye dan menyerukan ketauhidan Yahweh. Tetapi visi ketauhidan Bani Israil  dan Ummat Islam berbeda. Antropolog Karen Armstrong (2005) menyatakan sesungguhnya :”Para penulis Deutronomi masih belum menjadi monotheis (tauhid); mereka percaya bahwa tuhan-tuhan lain ada, tapi mengajukan gagasan bahwa Israel telah dipanggil untuk menyembah Yahweh saja”. Ini jelas berbeda dengan Islam yang membakukan konsep “ Tidak ada tuhan selain Allah”.

Sekian, kita lanjutkan pengajian yang akan datang. Terima kasih.
Selamat Tahun Baru Syamsiah 2006,
Birrahmatillahi Wabi’aunihi fi Sabilih,
Wassalamu’alaikum War. Wab.

Jakarta, 30 Desember 2005
Pengasuh,

KH. AGUS MIFTACH

Ketua Umum Front Persatuan Nasional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar