ICMI dan ICMA Bersinergi
Dr. Soekmana Soema – Ketua ICMA – Ikatan Cendekiawan Muslim Ahmadiyah (2
Maret 2007) agak pesimis, dengan mengemukakan
kekawatiran jangan-jangan 20
tahun yang akan datang kita sudah
tidak bisa memiliki Paspor Indonesia,
karena Indonesia mungkin sudah bubar.
Namun dalam kesempatan sebelumnya Dr. Soema juga memberi ilustrasi
tentang solusi bagi Negara dan Bangsa yang tetap ingin eksis dan meraih
kemajuan serta persatuan dan Kemakmuran dibarengi Keadilan. Syaratnya , Negara
tersebut harus mengadopsi berbagai perbedaan menjadi energi untuk membangun
kebersamaan dan Kejayaan.
Dosen UNKRIS itu juga memberi contoh masa Kejayaan Spanyol- Andalusia selama 700 tahun yang diwarnai dengan
bersatunya Islam, Krinten , Yahudi membangun peradaban, yang sering disebut
masyarakat Sekuler , sebagaimana Turki dimasa kini. Walaupun Islam merupakan
Agama mayoritas, pemerintahan Turki tetap sekuler. Dan mereka meraih kemajuan
dibanding Negara-Negara manapun yang mendasarkan pemerintahan pada hukum satu
Agama saja.
Marwah Daud Ibrahim- Ketua Umum ICMI- Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia
(2 Maret 2007) , mengajukan gagasan untuk meraih kemakmuran dan keadilan bagi
Bangsa Indonesia, dengan konsep membagi Zona Indonesia Barat, Tengah dan Timur.
Zona Barat terdiri dari seluruh Propinsi yang ada di Sumatra dan sekitarnya
sampai DKI sekitar dan Jawabarat. Zona
Tengah terdiri dari Kalimantan Jawa Tengah DIY . Zona Timur terdiri dari Sulawesi sekitarnya Jawa Timur sampai Papua.
Menurut Marwah, sebaiknya ada beberapa Ibukota sesuai karakter dan
Potensi Daerah. Karena selama ini
Jakarta telah kian terlalu berat menjadi Ibukota dengan segala fungsi. Ibukota
Negara dan Pemerintahan, tapi juga Pusat Bisnis, Pusat Film, Pusat Industri,
Perdagangan dll.
Dimasa depan sebaiknya dipisahkan ada Ibu Kota Pemerintahan, ada Kota Pusat Film, , Kota Industri dll, yang
menyebar diseluruh wilayah Indonesia. Marwah juga mengemukakan rasa
optimismenya akan masa depan Indonesia yang diyakini bisa memimpin peradapan
dunia, dengan asumsi setiap siklus tujuh ratusan tahun sekali Bangsa ini akan
meraih kembali masa Kejayaan.
Ketua Umum ICMI itu kemudian menyebut nama Kerajaan-Kerajaan Besar dijaman
Nusantara lama , seperti Majapahit , Sriwijaya bahkan juga Kutai Kartanegara.
Menurut studi Historiografis yang dilakukan ICMI, sejak lebih dua ribu
tahun lalu Kerajaan besar yang ada di Nusantara selain mampu mempersatukan
Bangsa dari berbagai suku, ternyata juga memiliki produk hukum yang tidak kalah
demokratis dari Negara maju manapun saat ini.
Masih menurut Dr Marwah Daud,
kemakmuran dan Kejayaan Kerajaan-Kerajaan Nusantara itu, jika dihitung dengan
siklus tujuh ratus tahunan , maka pada abad 21 ini Indonesia kembali akan meraih
Kejayaan. Tentu dengan berbagai syarat yang rasional, sambil bersama memadukan
seluruh potensi Bangsa !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar